Partial Discharge (PD) Analysis adalah metode pengukuran dan analisis pelepasan listrik kecil (parsial) yang terjadi di dalam isolasi peralatan listrik tegangan menengah/tinggi, yang tidak menjembatani seluruh jarak antar konduktor, tetapi cukup untuk merusak isolasi secara bertahap.
PD biasanya muncul karena:
- Adanya rongga (void) dalam isolasi padat.
- Kelembaban atau degradasi minyak/kertas isolasi.
- Kontaminasi permukaan (debu, kelembaban, polusi).
- Tegangan berlebih (stress listrik).
Mengapa PD Analysis Penting?
- PD adalah gejala awal sebelum isolasi gagal total.
- Jika tidak dimonitor, PD akan berkembang → retakan → tracking → breakdown.
- Dengan analisis PD, kerusakan bisa terdeteksi lebih dini sebelum menyebabkan forced outage, kebakaran, atau ledakan.
Peralatan yang Memerlukan Partial Discharge Analysis
- Transformator Daya
- Winding isolasi kertas–minyak → PD bisa terjadi karena kelembaban, void, atau degradasi.
- Bushing HV → komponen yang sering gagal karena PD internal.
- Tap changer → area rawan discharge jika kontak kotor atau aus.
- Generator & Motor HV
- Stator winding → area paling umum munculnya PD (void, delaminasi, kontaminasi).
- Rotor winding (slip ring / salient pole) → lebih jarang, tapi tetap dipantau.
- Kabel Tegangan Menengah & Tinggi
- XLPE cables → rawan water treeing dan void.
- Joint & termination → titik paling kritis karena mudah ada rongga udara / instalasi buruk.
- Switchgear (GIS/AIS)
- Gas Insulated Switchgear (GIS) → bisa muncul PD karena kontaminasi partikel, kerusakan spacer, kelembaban SF₆.
- Air Insulated Switchgear (AIS) → PD eksternal (corona, tracking permukaan).
- Peralatan Lain
- Capacitor bank → breakdown isolasi bisa diawali PD.
- High-voltage surge arresters → degradasi isolasi internal.
- HV connectors & terminations → jika pemasangan tidak sempurna.
Langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan PD Analysis?
- Survey & Persiapan
- Identifikasi aset kritis: kabel HV, transformator, generator, motor, switchgear.
- Menentukan metode pengujian (online / offline).
- Menentukan titik ukur & pemasangan sensor.
- Pengukuran Partial Discharge
- Online PD → pengukuran saat peralatan tetap beroperasi.
- Offline PD → pengukuran saat peralatan dimatikan dan diberi tegangan uji eksternal.
- Sensor yang digunakan bisa berupa: coupling capacitor, HFCT (High-Frequency Current Transformer), UHF antenna, acoustic sensor.
- Analisis Data
- Menghitung magnitude PD (pC).
- Menganalisis pola PD (PRPD – Phase Resolved Partial Discharge Pattern) untuk mengidentifikasi jenis cacat isolasi (void, tracking, corona, water treeing).
- Menentukan lokasi PD (khusus untuk kabel & generator dengan metode TDR atau time-of-flight).
- Reporting & Rekomendasi
- Laporan kondisi isolasi aset.
- Rekomendasi tindak lanjut (misalnya: cleaning, drying, perbaikan isolasi, replacement).
- Analisis tren jika data historis tersedia.
Tujuan Jasa PD Analysis
- Deteksi dini kerusakan isolasi.
- Mengurangi risiko kegagalan besar (misalnya ledakan switchgear atau breakdown kabel).
- Mendukung condition-based maintenance (CBM).
- Memperpanjang umur aset listrik.
Kesimpulan
👉 Equipment utama yang wajib dimonitor PD adalah:
- Transformator (winding + bushing)
- Generator & motor HV
- Kabel tegangan menengah/tinggi (joint & termination)
- Switchgear (GIS & AIS)
- Capacitor bank & arrester
Karena di aset-aset inilah isolasi adalah komponen kritis: kalau rusak → bisa menyebabkan forced outage, kebakaran, bahkan ledakan.
Menjaga keandalan peralatan listrik dimulai dari mengenali gejala terkecil sebelum menjadi masalah besar. Melalui layanan Partial Discharge Analysis dari PT Tiara Vibrasindo Pratama, kami membantu Anda mendeteksi dini degradasi isolasi, mengoptimalkan strategi condition-based maintenance, dan memastikan setiap sistem bertegangan tinggi Anda tetap aman, efisien, dan andal.
How do we do it?
- Online test: IRIS, Eaton
- Offline test: Omicron, Quarzteq









