
Lingkungan bisnis yang semakin kompleks menuntut pengelolaan aset strategis dalam memastikan efisiensi operasional, keberlanjutan, dan pencapaian tujuan jangka panjang. Untuk itu, diperlukan dokumen yang menetapkan bagaimana aset suatu perusahaan dikelola agar selaras dan konsisten dengan tujuan strategisnya, dikenal sebagai Strategic Asset Management Plan (SAMP).
Strategic Asset Management Plan (SAMP) tidak hanya berfokus pada pemeliharaan aset, tetapi juga pada peningkatan nilai, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Dengan perencanaan yang matang, Perusahaan dapat memaksimalkan kinerja aset, meningkatkan efisiensi biaya, dan memastikan daya saing yang berkelanjutan.
Dalam implementasi Strategic Asset Management Plan, PT. Tiara Vibrasindo Pratama telah mendukung Perusahaan dari berbagai industri dalam mengoptimalkan pengelolaan aset melalui solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, dengan pendekatan yang terstruktur berbasis best practice.
Pengelolaan aset yang tidak selaras dengan strategi bisnis atau tujuan jangka panjang perusahaan merupakan salah satu akibat dari ketiadaan SAMP, sehingga investasi aset menjadi tidak optimal dan tidak sesuai dengan kebutuhan utama perusahaan. Hal ini akan Meningkatkan biaya operasional dan pemeliharaan, terutama jika perusahaan lebih banyak melakukan perawatan reaktif dibandingkan pemeliharaan terencana, yang sering kali lebih mahal dan dapat menyebabkan penggantian aset secara mendadak. Tanpa strategi yang jelas, Perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan terkait akuisisi, utilisasi, maintenance dan disposal suatu asset, sehingga keputusan yang diambil cenderung reaktif dan tidak berdasarkan analisis jangka panjang.
Teknologi salah satu faktor kunci keberhasilan pengelolaan aset dalam SAMP, contohnya penerapan Computerized Maintenance Management System (CMMS) dalam mengelola aktivitas pemeliharaan aset secara sistematis. Namun, keberhasilan implementasi ini juga bergantung pada kesiapan Sumber Daya Manusia serta kesesuaian Business Process yang diterapkan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadakan pelatihan dan pengembangan kompetensi tenaga kerja guna memastikan seluruh tim memahami konsep serta manfaat manajemen aset strategis. Penetapan Key Performance Indicators (KPI) yang jelas diperlukan agar perusahaan dapat mengukur efektivitas strategi manajemen aset serta melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional.
Implementasi SAMP telah memberikan berbagai pembelajaran berharga bagi perusahaan dalam mengelola aset secara lebih efektif dan efisien. Salah satu pelajaran utama yang didapat adalah pentingnya keselarasan antara pengelolaan aset dengan strategi bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan. Tanpa integrasi yang baik, aset yang dimiliki dapat menjadi beban daripada memberikan nilai tambah yang optimal bagi Perusahaan.
baca artikel kami yang lainnya di: https://www.tiaravib.com/reliability-articles/