Reliability Technology

Reliability Technology for Motor

Reliability for Motor

 

Dalam upaya untuk menjaga kehandalan pada motor, salah satu kegiatan pemeliharaan yang penting adalah melakukan Condition Monitoring pada motor  yang merupakan kegiatan pemantauan kondisi kerja motor secara rutin atau real-time untuk mendeteksi potensi kerusakan sejak dini. Hal ini penting untuk mencegah downtime mendadak, kerusakan sistem, dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan.

Tujuan Condition Monitoring Motor:

  • Menjaga keandalan motor.
  • Mendeteksi dini kerusakan seperti bearing failure, overheating, unbalance, dll.
  • Mengurangi biaya perbaikan besar.
  • Meningkatkan efisiensi operasional.

 

Parameter Penting dalam Condition Monitoring Motor:

  1. Getaran (Vibration Monitoring) – download brochure Emerson
  • Sensor dipasang di housing motor (depan & belakang).
  • Mengindikasikan:
    • Bearing rusak.
    • Unbalance rotor.
    • Misalignment antara motor dan driven equipment.
    • Looseness atau komponen longgar.

 

  1. Suhu (Temperature Monitoring) 
  • Menggunakan sensor suhu (RTD atau thermocouple) pada:
    • Stator winding.
    • Bearing.
    • Casing motor.
  • Overheating dapat disebabkan oleh:
    • Overload.
    • Sirkulasi pendingin buruk.
    • Gulungan motor rusak.

 

  1. Arus dan Tegangan (Electrical Monitoring) – download brochure Artesis
  • Monitoring parameter listrik seperti:
    • Arus (current): untuk mendeteksi overload, unbalance fasa.
    • Tegangan (voltage): fluktuasi tegangan bisa merusak motor.
    • Power factor, harmonik, dan frekuensi.
  • Analisis motor current signature dapat mendeteksi:
    • Rotor bar damage.
    • Ketidakseimbangan fasa (phase discrepancy)
    • Masalah kelistrikan pada stator atau winding.

 

  1. Suara (Acoustic Monitoring) – download brochure SDT

Digunakan untuk mendeteksi suara abnormal:

    • Desingan, ketukan, atau gesekan.
    • Menandakan kerusakan mekanik.

 

  1. Kondisi Pelumas (jika bearing pelumas) – download brochure Spectro Ametek
  • Cek level dan kondisi pelumas bearing.
  • Bisa ditambah dengan oil analysis untuk mendeteksi kontaminasi atau keausan.

 

  1. Partial Discharge (pelepasan muatan listrik partial yang terjadi di dalam system isolasi motor listrik, biasanya di atas 3.3 kV) – download brochure PD rotating equipment, Quatzteq.

 

Deteksi PD menggunakan:

  1. Online monitoring
  2. Offline testing

 

Metode deteksi meliputi:

  1. Ultrasonic testing (frekuensi tinggi dari PD bisa dideteksi).
  2. High Frequency Current Transformer (HFCT) sensor pada kabel tanah.
  3. Capacitive Couplers di terminal motor.

 

  1. Visual Inspection
  • Kebersihan motor (debu, air, oli).
  • Kondisi kabel, konektor, dan isolasi.
  • Ventilasi atau fan pendingin bersih dan berfungsi.

🧾 Contoh Jadwal Condition Monitoring Motor:

Frekuensi Aktivitas
Harian Pemeriksaan visual, suara abnormal, temperatur permukaan
Mingguan Pengukuran arus, tegangan, getaran sederhana (manual)
Bulanan Pengukuran suhu dan getaran detail dengan alat portabel
Triwulan Motor current analysis, cek bearing dan pelumas
Tahunan Pengujian isolasi winding (megger), harmonik, audit efisiensi

 

Tindak Lanjut dari Monitoring:

  • Tren getaran meningkat → Lakukan balancing atau alignment.
  • Suhu naik bertahap → Cek beban, pelumas, atau pendingin.
  • Arus tidak stabil → Cek koneksi, gulungan, atau kontrol inverter.

 

Sobat Tiara, Jangan tunggu sampai equipment motor Anda rusak! Cegah masalah sejak dini dan pastikan performa optimal. Konsultasikan langsung dengan ahli kami.

 

Together we will provide the best technology and competency to improve your asset performance.

Our Partner

Share this